Saat Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 191 di Musala Riyadus Solihin Sidobayan Luar, Kamis (2/12/2021), ada jamaah yang tanya.
Kiai, apakah boleh memperpanjang sujud dengan membaca doa dalam bahasa Indonesia?
Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH Muhammad Soleh, menjawab tegas. “Memperpanjang sujud boleh, tapi membaca doa dalam salat dengan bahasa selain Arab tidak boleh,” tuturnya.
Kiai Soleh menjelaskan, saat menjadi imam, kita dianjurkan hanya membaca tasbih tiga kali saat sujud.
Itu disebut adnal kamal. Sempurna yang paling endek.
Saat salat sendiri, kita bisa memperpanjang sujud dengan membaca tasbih hingga 11 kali. Itu disebut alkamal. Atau yang sempurna.
Saat salat sendiri, kita juga boleh memperbanyak doa dalam sujud. “Namun harus dalam bahasa Arab,” ucapnya.
Boleh berdoa dalam bahasa Indonesia atau Jawa, tapi dikrentek aja. Dibatin. Berdoa dalam hati. Toh Allah subhanahu wa ta’ala juga sudah mengerti.
Gus Baha menjelaskan, keadaan kita yang paling dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala yakni saat sujud. Makanya dianjurkan betul-betul menikmati sujud.
Pak Dahlan Iskan dalam salah satu tulisannya pernah cerita pengalaman nya salat jamaah dengan ormas Hidayatullah.
Sujud nya sangat lama. Menurut Pak Dahlan, klo dihitung, setara baca tasbih 45 kali.
Makanya saat sujud, Pak Dahlan meng-krentek doa untuk anak cucunya satu per satu.
KH Husein Ilyas Mojokerto juga pernah memberi amalan doa yang sebaiknya dibaca saat sujud.
Doanya begini..
Allahumma suq ilayya.. (ya Allah giring lah kepada ku..)
Titik-titiknya bisa diisi hajat kita..
Misalnya ingin mobil ya..
Allahumma suq ilayya sayyaroh
Ingin harta, Allahumma suq ilayya mal
Ingin jodoh, Allahumma suq ilayya zaujah (istri). Zauj (suami).
Ingin rumah, Allahumma suq ilayya bait
Ingin anak, Allahumma suq ilayya walad
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget ngelampahi
Monggo rawuh Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 192 di Masjid Al Ikhlas Perumda, Kamis (9/12/2021)