Harga LPG Non Subsidi Naik Pesat, Permintaan Konsumen Menurun

Beberapa tabung LPG non subsidi berukuran 12Kg di toko Mahmud (4/3/2022).(foto/ema)
Beberapa tabung LPG non subsidi berukuran 12Kg di toko Mahmud (4/3/2022).(foto/ema)

Ringincontong.com – Kenaikan harga Liquid Perroleum Gas (LPG) berukuran 5 Kilogram dan 12 Kilogram membawa dampak yang Pasalnya, ditetapkannya kenaikan harga gas non Subsidi tersebut, membuat permintaan LPG dari konsumen, maupun pangkalan, mengalami penurunan yang cukup drastis.

Varian tabung LPG 5kg, yang sebelumnya seharga Rp. 67 ribu, saat ini dijual dengan harga Rp. 88 ribu.Sementara untuk ukuran LPG 12 kg, yang sebelumnya dibadrol seharga Rp. 165 ribu, kini dijajakan dengan harga sebesar Rp. 190 ribu.

Salah seorang pemilik Agen LPG Mahmud mengungkapkan, permintaan gas dari konsumennya yang berasal dari kalangan pengusaha restoran dan rumahan, saat ini menurun dan banyak yang beralih menggunakan gas melon (subsidi) yang tidak mengalami kenaikan sama sekali yaitu sebesar Rp. 16. ribu.

“Untuk penggunanya itu kan, rata-rata dari kalangan usaha resto dan rumahan. Permintaan gas dari mereka ini menurun, sebagian juga ada yang pindah menggunakan gas subsidi,” ungkapnya, pada Jum’at (4/3/2022).

Dirinya menduga, konflik antara Rusia dan Ukraina, yang mengakibatkan pada naiknya harga minyak dunia, termasuk menjadi faktor kenaikan harga LPG non subsidi sa’at ini.

“Kalau menurut saya adanya konflik itu berakibat juga sih, karena kan Pertamina, solar itu juga naik. Sehingga harga gas ini juga ikut naik, kalau menurut saya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, jangka waktu kenaikan harga gas yang cukup singkat, menurutnya membuat konsumen kaget. Penurunan permintaan konsumen, juga dialami oleh pangkalan gas, yang menyediakan tabung bright gas.

“Naiknya ini cepet sekali, padahal kan baru Desember lalu naik. Sekarang naik lagi jadi konsumen kaget,” paparnya.

Fenomena tersebut juga membuat para Agen gas LPG merasa kebingungan, untuk memasarkan dagangannya. Sebelumnya Mahmud menjual LPG non subsidi per hari bisa menjual sebanyak 30 tabung gas LPG, dan kini hanya dapat menjual 10 tabung gas LPG per hari.

“Kemarin sudah ada kenaikan dan sekarang ada lagi, jadi mereka bingung, bagaimana cara memasarkannya, saya juga mengalami penurunan yang awalnya sehari bisa menjual 30 tabung gas LPG non subsidi sekarang hanya 10 tabung gas LPG,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *