Jombang – Semarak hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) yang ke 99 juga turut dirasakan kebahagiaannya sampai tingkat kepengurusan paling bawah yaitu ditingkat ranting.
Seperti yang dilakukan oleh Pengurus Ranting (PR) NU Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini. Beberapa rangkaian acara seperti bakti sosial, santunan anak yatim, hingga terakhir ditutup dengan pengajian umum yang digelar di depan kantor balai desa Sumbermulyo, Sabtu (26/3/2022).
Guyub rukun dan antusias masyarakat sangat terlihat pada malam puncak Harlah NU ke 99 ini. Mulai dari Banom NU IPNU-IPPNU, Ansor, Banser, PSNU Pagar Nusa, Fatayat, Muslimat dan Pengurus NU terlihat hadir dan dengan berbondong-bondong mereka saling membantu demi menyukseskan acara tersebut.
M Khusnanto, Ketua Pelaksana turut berbangga diri atas antusias dan partisipasi masyarakat yang terus mendukung kegiatan-kegiatan NU di tempat kelahirannya tersebut.
“Keberkahan NU sangat saya rasakan secara pribadi. Masyarakat juga antusias dalam kegiatan ke-NU-an yang sering kami selenggarakan,” katanya, Sabtu (26/3/2022).
Selain memperingati Harlah NU acara ini juga sebagai penutupan semua kegiatan NU menjelang bulan suci Ramadlan. “Semoga dengan digelarnya acara ini, guyub rukun masyarakat Sumbermulyo lebih erat dan hidup tentram dalam bermasyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Sifaul Zaki, Ketua Ranting NU Sumbermulyo mengungkapkan, menyongsong satu abad NU ia berharap NU lebih baik lagi kedepan.
Menurutnya, Indonesia bakal mencapai masa emas pada tahun 2045 yang bertepatan 100 tahun kemerdekaan. Oleh sebab itu, SDM yang unggul dan berkualitas perlu disiapkan secara baik melalui pendekatan yang menyatu dengan kebiasaan hidupan generasi saat ini.
“Para guru ngaji di desa sebagai fasilitator pendidikan dituntut untuk bisa mempelajari dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi mengingat pemanfaatan teknologi dan informasi dapat menunjang proses pembelajaran, seperti era pandemi saat ini,” tuturnya.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini, memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
“Ujung tombak NU ada di Ranting terutama ada pada diri Kyai Kampung dan guru ngaji TPQ. Mereka sangat mulia dan mereka pahlawan NU yang sesungguhnya,” pungkasnya.