Ringincontong.com – Sanggar Komunitas Keroncong Anak turut berkontribusi melestarikan musik keroncong mulai kalangan anak usai dini hingga anak muda.
Kepeduliannya terhadap musik keroncong patut mendapat apresiasi. Sebagai salah satu bakat mereka senantiasa hadir di tengah publik dan mengikuti kompetisi untuk lebih mempopulerkan musik keroncong.
Yani (50) pemilik Sanggar Komunitas Keroncong Anak ini mengatakan jika pelatihan seni musik keroncong berdiri sejak tahun 2010.
“Saya punya anak cewek umur 4 tahun suka musik keroncong terus saya buatkan biola, tetapi tidak ada teman untuk melengkapi musik keroncong, dan akhirnya saya datangkan guru dan menerima murid-murid yang ingin belajar musik keroncong,” jelasnya pada Kamis (7/4/2022).
Rata-rata anggotanya adalah remaja yang berasal dari (SMA) sekolah menengah atas. Mereka sama-sama belajar bermain musik keroncong hingga memiliki hobi dan skill bermain musik.
“Mereka ada yang belajar mulai duduk di bangku TK, SD. Ada juga yang sudah kuliah baru belajar dan saya juga pegang ekstra kurikuler beberapa SMA di Jombang,” terangnya.
Lanjut Yani, Dengan hasil jerih payah latihan setiap hari, mereka sering kali berhasil membawa kemenangan dalam kompetisi-kompetisi yang telah mereka ikuti.
“Sering kita mendapatkan juara, ini juga mau mengikuti perlombaan, kemarin sempat juara di kompetisi cover indra utami tamsel juara 3, kompetisi di Universitas Airlangga kita dapat juara 1,2 dan di Universitas Negeri Surabaya dapat juara 1 dan juara favorit,” bebernya.
Sementara itu, Syafik (7) mengaku belajar musik keroncong di sanggar komunitas keroncong anak ini sejak di bangku TK hingga saat ini kelas 1 SD, dan kini sudah bisa memainkan biola hingga pernah mendapatkan juara di salah satu kompetisi yang ia ikuti.
“Saya belajar main biola sejak di bangku TK, sekarang sudah kelas 1 SD. Dan sudah pernah juara saat mengikuti kompetisi,” pungkasnya.