Ringincontong.com – Sebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak sapi di Kabupaten Jombang banyak tersebar di beberapa kecamatan. Dinas Peternakan juga sudah lakukan inkubasi.
Masa inkubasi atau isolasi dilakukan selama 14 hari terhitung sejak hewan ternak dinyatakan sakit. Kepala Dinas Peternakan Agus Susilo memaparkan sebaran PMK banyak di lima kecamatan.
“Ada di Kecamatan Wonosalam, Tembelang, Mojowarno, Kabuh, Plandaan, Gudo, Diwek, Ngusikan, Jombang, Bareng dan Kudu,” ucapnya pada pada Senin (23/5/2022).
Namun, mengerucut lagi, jumlah sebaran yang terdata di Dinas Peternakan ada di lima desa. Seperti di Kecamatan Tembelang dua desa, Kabuh dua desa, Diwek satundesan, Ngusikan lima desa, Bareng dua desa, Jombang satu desa dan Kudu ada dua desa.
“Paling banyak ditemukan di Kecamatan Wonosalam, Mojowarno, Tembelang,” katanya.
Agus melanjutkan, untuk melakukan antisipasi, pihaknya juga telah melakukan masa inkubasi. Disebutnya, haasil dari masa isolasi tersebut ratusan sapi dinyatakan sembuh.
“Hari Sabtu kemarin terdapat 108 sapi sembuh, sebelumnya itu pada hari Kamis itu 86 sapi sembuh. Kemarin, Minggu bertambah menjadi 108,” jelasnya.
Pihak Dinas Peternakan memang bekerja keras menangani wabah PMK ini, dengan cara inkubasi 14 hari diharapkan sapinyang terjangkit bisa dirawat secara maksimal.
Untuk tahapan penanganan sendiri, Agus menjelaskan, pihaknya memberikan antibiotik dan vitamin berkala dan memisahkan sapinyang sakit dengan sapinyang sehat di kandang yang berbeda. Itu dilakukan karena virus dikatakannya cepat menular.
“Penyuntikan antibiotik sama vitamin dilakukan 7-10 kali. Itu juga tergantung dari kondisi setiap sapi,” ujarnya.
Meskipun beberapa sapi disebut sudah sembuh. Namun, suspek wabah PMK ini terus meningkat setiap harinya. Secara kumulatif, te