Amalan  

Amalan Sedang Sumpek atau Susah

KH taufiqurrohman PP Sunan Ampel
KH taufiqurrohman PP Sunan Ampel

Saat ngaji tafsir Jalalain di Pesantren Tebuireng, Rabu (24/11/2021), Dr KH Ahmad Mustain Syafi’ie Alhafid, menjelaskan bahwa dalam berdakwah pasti ada tantangan nya. Nah, QS Annaml 70 itu adalah pelipurnya.

“Ketika kita menghadapi tantangan dakwah, jangan kecil hati, karena Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam pun menghadapi tantangan. Dan Allah SWT selalu memberikan pertolongan,” tuturnya.

Allah SWT memang tidak menghancurkan umat yang menghalangi dakwah nabi. Karena nabi ada disitu.

Allah subhanahu wa ta’ala menyiksa mereka dengan cara Allah sendiri.

Contoh nya Abu Lahab yang selalu total menghalangi dakwah Mabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.

Jalan yang dilalui nabi pernah dibesangi duri. Ketika nabi salat, pernah dia lempari kotoran. Bahkan dia rela menyewa orang untuk membunuh nabi.

Balasan nya, Abu Lahab yang kaya, jelang matinya sakit parah hingga membusuk. Orang-orang menghindarinya. Keluarga nya tak peduli.

Abu Lahab terlunta di jalanan. Dia mati dijalanan.

Saking busuk nya baunya, hingga beberapa hari tak dikubur.

Orang-orang lalu menggali lubang tak jauh dari tempat nya mati. Jasad nya lantas didorong-dorong pakai kayu hingga nyebur lubang itu.

Kemudian orang-orang melempari kuburan itu dengan kerikil dan batu hingga penuh.

Saking gak geleme orang nyidek.

Kiai Mustain juga mencontohkan tantangan dakwah masa kini.

Kiai Mustain cerita, pasca lulus Aliyah, beliau masih mondok di Tebuireng. Ada temannya yang setelah lulus Aliyah langsung boyong pulang ke Banyuwangi.

Tak lama kemudian, temannya itu balik mondok lagi.

Kiai Mustain lantas bertanya, ngapain balik mondok lagi?

Temannya menjawab, tiap hari dikirimi santet. Kalau sampai kena, dia kan malu. Makanya balik mondok untuk memperdalam ilmu agar tidak sampai kena santet.

“Teman Aliyah saya lain nya, yang pulang ke Banyuwangi, ada yang meninggal pas hari pernikahan nya,” ujar Kiai Mustain.

Makanya, saran Kiai Mustain, selama mondok harus menguasai banyak ilmu..

Dan kalau sudah dakwah di tengah masyarakat, tidak boleh gampang kecil hati maupun ciut nyali..

Pengasuh PP Sunan Ampel Jombang, KH Taufiqurrahman Muchid, menyarankan, kalau sedang sumpek atau susah, lakukan hal ini.

Tangan kanan menggenggam, lalu buka genggaman sambil mengucapkan. La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim. Allahumma lakal hamdu wa minkal faraju. Wa ilaikal mustaka. Wa bikal musta’an. Wala haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim..

Kalau mengamalkan itu, niscaya sumpek, susah, sempit hati maupun ciut nyali akan hilang..

Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget ngelampahi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *