Muzakki Zakaria dan Daffa Ali Darajat Satryo, Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kabupaten Jombang sekaligus santri di Pondok Pesantren Sabilul Huda, Tambak Beras, Jombang. Telah membawa nama baik Kabupaten Jombang. Pasalnya mereka berhasil menyabet juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional yang di selenggarakan oleh Gematika Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya beberapa waktu lalu.
Menyusun karya bukan suatu hal yang mudah, hingga dirinya bersama timnya (Daffa) mengorbankan waktu pelajarannya di kelas dan juga keteteran oleh kepadatan jadwal kegiatan di pesantren. Ujar Muzakki Zakaria
“Selama proses penyusunan karya, kami mengorbankan jadwal pelajaran dikelas, namun untungnya para Guru di kelas kami dapat memaklumi kami, sehigga kami diberikan kesempatan untuk mengejar tugas yang diberikan selama kami meninggalkan kelas. Kebetulan kami berdua satu pondok,” ungkap Muzakki.
Selama pengerjaan karya Tulis Ilmiah, Lanjut Muzakki, dirinya sempat juga dihadapkan dengan ujian Nahwu shorof di pondok yang menjadi syarat kelulusan pembelajaran di pesantren.
Siswa kelas X ini mengatakan, dirinya baru pertama kali menyusun dan mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah.
“Menyusun karya tulis ilmiah ini adalah benar benar moment pertama kali. sebelumnya belum pernah menyusun naskah apalagi karya tulis ilmiah,” ungkapnya.
sementara itu, dalam proses penyusunan karya, mereka di bimbing mulai dari dasar oleh 2 guru pembimbing karya tulis ilmiah.
“Alhamdulillah kami beruntung bisa bertemu dengan Bu Ilmi dan Pak Eko, mereka adalah guru sekaligus sebagai pembimbing karya tulis ilmiah kami, mereka membimbing kami mulai dari dasar hingga benar benar bisa,” tambahnya.
Usaha tidak akan menghianati hasil. Itulah yang ada pada diri kedua Siswa tersebut, mereka berdua tidak menyerah dan tidak pernah takut gagal meski di hadapkan berbagai kesibukan di pesantren.
“Kalau menyerah kita harus lihat kebelakang dulu, sudah berapa jauh kita melangkah, dan sudah berapa hal yang kita korbankan, jadi kita pikir dulu kalau mau menyerah, dan kegagalan itu wajar karena sukses akan datang dari pembelajaran di masa gagal,” pungkas Muzakki.(*)












