Jombang – Kabupaten Jombang dikenal kental dengan nuansa religius. Selain jadi tempat lahirnya organisasi masyarakat berbasis Islam di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) serta para tokoh kenamaan didalamnya, hal lain dibuktikan dengan terdapatnya beberapa makam Wali yang tersebar di beberapa tempat.
Salah satunya ialah Makam Maulana Sayyid Isma’il di Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Sebagai informasi, sosok dari Sayyid Ismail masih berhubungan dengan makam Wali di Troloyo, Mojokerto.
Mungkin, tak banyak yang menyadari bahwa makam leluhur religius ini berdampingan dengan makam penduduk sekitar.
Konon dari makam tersebut terdapat sumber mata air yang disebut tidak akan pernah habis. Juru Kunci makam Sayyid Ismail, Abdul Madjid saat dikonfirmasi, menyebut sumber mata air yang keluar dapat menyembuhkan penyakit. Air yang keluar begitu jernih.
“Bisa menyembuhkan penyakit. Tapi ya hal itu kembali ke subjek masing-masing,” ucapnya pada Rabu (17/11/2021).
Jelas saja, munculnya sumber mata air dari satu tempat pastinya tidak langsung muncul begitu saja. Abdul menjelaskan, memang, sebelumnya kemunculan sumber mata air ini awalnya tidak disengaja. Karena saat itu, tiang penyangga di teras makam Mbah Sayyid sering ambles, atau dalam bahasa Indonesia jebol.
“Waktu itu mau ada perbaikan teras karena ambles terus. Setelah dilihat dilokasi itu rupanya ada air yang keluar,” katanya.
Karena melihat kemunculan pancuran air secara tiba-tiba itu membuatnya sedikit heran. Hingga pada akhirnya sampai hari ini aliran dari sumber mata air itupun tidak berhenti. Dari berbagai cerita yang ia kumpulkan, ia meyakini bahwa memang asal muasal sumber mata air itu berasal dari Sunan Ampel.
“Ceritanya seperti itu. Karena aliran airnya beda sama punya warga,” ujarnya.
Terkait apakah sumber mata air tersebut bisa menyembuhkan penyakit atau tidak. Ia mengatakan semua dikembalikan kepada pribadi setiap orang. Bahkan, ia melanjutkan, presiden ke-4 Republik Indonesia kala itu, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ketika mengunjungi makam Mbah Sayyid, beliau tidak pernah mau jika diberika air mineral dalam kemasan.
“Maunya langsung dari air yang keluar dari sumber mata air itu. Dan biasanya kalau ambil air darisana itu biasanya dibawa pulang,” katanya.
Karena terdapat sumber mata air tersebut, bagi
para peziarah bisa langsung mengambil air tersebut dengan membuka langsung lewat tempayan yang sudah disediakan oleh pengurus.
Sebagai informasi, Makam Sayyid Maulana Isma’il dikelilingi oleh makam-makam penduduk. Cerita di balik penemuan makam ini, bisa dikatakan ajaib dan mistis. Hal tersebut lah yang membuat penduduk sekitar tidak berani melakukan renovasi besar-besaran seperti yang terjadi pada Kompleks Makam Troloyo.
Dari area makam, aura tenang, kental akan hawa spiritual masih melekat pada makam salah satu tokoh agama di daerah Jombang ini. Gus Dur sendiri, pernah berkunjung ke makam Mbah Sayyid. Sekitar tahun 2004 atau 2005.
Setelah pijakan kaki Gus Dur mendarat ke Makam tersebut, area makam mulai sering dikunjungi peziarah dari dalam maupun luar kota. Peziarah, biasanya mulai berdatangan di makam tersebut, dan menentukan hari setiap Jumat Kliwon, berkumpul untuk berdoa bersama.(*)












