Dr KH Afifuddin Dimyati Alhafid (Gus Awis), menjelaskan keutamaan guyon sama istri, dalam rutinan Ikalum Bogor, Jumat (27/8/2021), Pengasuh PP HQ Darul Ulum Rejoso, Jombang.
“Semua hal yang tidak zikir adalah lahwun wa laibun, kecuali empat hal,” tuturnya.
Empat perkara ini, pahala nya seperti zikir.
Pertama, guyonnya suami istri. “Guyon dengan anak istri itu jangan diremehkan, karena berpahala zikir,” terangnya.
Guyon sama istri saja dicatat zikir. Apalagi hohohihi nya.. hehe
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Ketika suami istri berpegangan tangan, maka dosa-dosanya rontok diantara jari jemarinya..
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam juga bersabda; hubungan suami istri itu berpahala.
Mendengar itu, sahabat setengah protes; Wahai Nabi, masak jimak istri itu berpahala?
Nabi balik bertanya; Bukankah zina itu berdosa?
Sahabat menjawab, iya.
Seperti itulah, karena nekani wanita yang bukan istri itu berdosa.
Maka nekani istri itu berpahala.
Kedua, aktivitas yang juga dicatat zikir yakni melatih kuda. Baik kuda untuk perang maupun untuk bekerja.
Zaman dulu, kuda itu kendaraan utama.
Kalau sekarang ya motor atau mobil.
Sampai sekarang, tenaga mobil masih memakai istilah satuan tenaga kuda alias horse power (hp).
“Ndandani kendaraan untuk cari rezeki halal itu dicatat zikir,” terang Gus Awis.
Ketiga, aktivitas yang juga dicatat zikir yakni mlaku dalam perang. Era sekarang ya memperjuangkan agama. Baik dengan mengajar, belajar maupun mengamalkan nya.
Keempat, aktivitas yang dicatat zikir yakni renang.
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam menganjurkan agar anak-anak dilatih memanah dan renang.
Intinya ya olahraga. Khususnya bela diri yang bisa menjadi bekal melindungi diri sendiri dan orang lain.
Sebab mukmin yang kuat lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dibanding mukmin yang lemah.
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget mengamalkan keempat nya.