Saat ngaji rutinan Ahad Pahing MWC NU Kecamatan Jombang Desa Kepatihan, Ahad (12/12/2021), KH Ahmad Hasan, meminta warga NU tidak kagetan. bila melihat dinamika NU jelang muktamar. “Di NU itu, gegeran bisa cepat berubah jadi ger-geran,” tuturnya.
Ini karena NU selalu berpegang pada kitab-kitab fikih. Dalam pengajian NU, pasti membahas fikih. Dalam muktamar sekalipun, ada bahsul masail membahas fikih. karena ngajinya fiqih biasanya ada perbedaan, itu biasa. Karena fikih itu bicara hukum, maka cenderung kaku.
Disisi lain juga NU juga pakai tasawuf,” jelas Kiai Hasan.Tasawuf itu membersihkan hati. Walaupun berbeda pandangan, hati harus tetap bersih.“Makanya suasana gegeran, bisa cepat berubah jadi ger-geran,” urainya.
jadi perbedaan itu biasa warga NU jangan kagetan.

Persis apa yang disampaikan Mbah Sholeh Syuriah PCNU Jombang dalam Turba Konsolidasi Jamiyah di Masjid Darussalam Curahmalang Sumobito Ahad (12/12/2021). Perbedaan warna di Jamiyah Nahdlatul Ulama itu biasa namun NU itu harus berdaulat jangan mau tersandera oleh kepentingan-kepentingan pribadi dan partai politik. NU tidak membutuhkan para politisi tetapi memang kewajiban mereka berkhidmah untuk Nahdlatul Ulama.