Ringincontong.com – Token aset Kripto kini banyak peminat mulai dari kalangan pemuda hingga orangtua. Banyak cara dilakukan untuk melakukan investasi jangka panjang, yang menjadi tren di Jombang saat ini adalah investasi jangka panjang dalam bentuk mining coin ethereum (ETH).
Ethereum adalah token Aset Kripto yang mirip dengan bitcoin karena dapat digunakan dalam transaksi peer-to-peer, atau dibeli dan dijual di bursa dengan nilai spekulatif. Ethereum sebagai cryptocurrency sama seperti Bitcoin, yang memiliki blockchain, bersifat publik dan aman. Jadi, Ethereum memiliki mata uang kriptonya sendiri yang disebut Ethereum atau Ether.
Hasil yang menggiurkan hingga puluhan juta rupiah bisa diraup hanya dalam waktu satu bulan. Dan itulah yang saat ini ditekuni oleh Andik feris Febrianto, pemuda 32 tahun, warga Desa Sengon, Kecamatan Jombang.
Pria yang akrab disapa Feris ini mengaku telah menggeluti Mining coin ETH sejak 2016 lalu, namun bisnis tersebut mulai melejit sejak dua bulan terakhir dengan keuntungan 5 hingga 8 persen dari modal awal.
“Bisnis ini merupakan jenis investasi jangka panjang. Karena penghasilannya rata-rata 5 sampai 8 persen dari modal alat,” ujarnya. Pada Selasa (8/3/2022).
Ditanya berapa jumlah alat yang saat ini ada di tempat usaha solomonmining.com miliknya, Feris mengatakan ada 6 book alat yang mematok harga sebesar Rp 45 juta.
“Ada 6 boks alat mining rig yang bisa menghasilkan 0,6 coin ETH setiap bulannya, kalau dirupiahkan saat ini coin ETH harga 45 juta, setiap bulan bisa dapat 30 juta,” bebernya.
Untuk mendapatkan coin ETH, dijelaskan Feris, membutuhkan alat berupa VGA, dirinya pun memberikan jasa penetipan untuk membeli alat tersebut dengan harga yang bervarian.
“Kalau di saya bisa beli titip, start mulai 1 VGA 10 juta 200 ribu rupiah, sampai unlimited. Kan alatnya paling murah 1 bok itu, isi 8 VGA nominalnya 82 juta 500 ribu rupiah,” terangnya.
Lebih jauh dibeberkan Feris, mining coin ethereum ini dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer khusus untuk memecahkan algoritma atau hitungan matematika dari transaksi coin ETH di seluruh dunia.
“Jadi kalau mining ini kita memproduksi coin etherium. Coinnya dapat dari fee transaksi user diseluruh dunia,” ucapnya.
Sementara ditanya berapa komunitas mining ETH di Jombang, Feris menyebut untuk komunitas sudah terbentuk dan berencana memperluas jangkauan komunitas.
“Untuk memperluas kesadaran masyarakat tentang bisnis passive income berbasis cryptocurrensi dalam waktu dekat akan mengadakan acara gathering. Karena saat ini lagi trandnya mining juga,” tandasnya.
Untuk diketahui, harga coin ETH ini dipengaruhi oleh ekonomi global. Dan untuk saat ini, 1 coin ETH berada di kisaran 36 juta rupiah.