Ringincontong.com – Jombang, Hujan tiada henti pada Rabu (10/3/2022) malam, membasahi daerah Kabupaten Jombang. Dari intensitas curah hujan yang cukup deras ini membuat kondisi air sungai ngotok ring kanal meluap.
Sehingga mengakibatkan dua dusun di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang terendam banjir. Hal ini disampaikan langsung oleh Abdul Munir, salah satu warga Dusun Trawasan setempat.
Menurutnya kedatangan air tersebut diketahui datang secara perlahan pada Kamis (10/3/2022) pagi. Hingga kini diketahui kata pria berusia 58 tahun ini, kedalaman air di halaman rumahnya sekitar 50 cm lebih. Sementara di Gebangsari kondisi air tambah tinggi hingga sekira 1 meter-an lebih.
“Tadi pagi datangnya air ini. Memang sudah seringkali terjadi seperti ini, ya kalau hujan lama dan amat deras gitu. Kan semalaman hujan deras, sehingga air sungai meluap dan dampaknya ke desa ini. Kalau di Gebangsari kedalamannya sudah 1 meteran kurang lebih, kalau di sini ya sekitar 50 cm lah,” ujarnya.
Aktivitas warga terganggu
Dari debit air yang semakin tinggi, diakui Munir berdampak terhadap aktivitas warga setempat. Menurutnya tidak jarang warga sekitar kediamannya meliburkan diri untuk bekerja. Karena harus menjaga barang-barang berharga berharga di rumahnya.
Selain itu dijelaskan, untuk melintas jalan tersebut juga diakui cukup sulit. Tidak jarang mengetahui kendaraan motor warga setempat, saat melintas alami mogok secara tiba-tiba. Sehingga warga diketahui hanya berdiam diri di rumahnya masing-masing.
“Gimana mau kerja atau menjalani aktivitas lainnya. Sedangkan airnya tambah lama tambah tinggi, ya rata-rata diam. Mau keluar nanti pasti basah juga, meskipun pakai motor banyak yang mogok juga,” jelas Munir saat ditemui di kediamannya.
Sementara itu pihaknya memastikan bahwa yang dilakukan warga saat ini yakni, antisipasi adanya banjir lanjutan kala sore atau malam hari. Sehingga menurutnya berupaya agar Pemerintah Kabupaten Jombang, segera memperbaiki penyebab dari datangnya banjir yang diketahui terjadi tak hanya sekali ini.
“Kami hanya antisipasi saja sekarang mas. Takutnya nanti hujar deras atau datang banjir lagi, tapi semoga saja tidak dan air segera turun. Kalau harapannya, ya semoga pemerintah segera perbaiki penyebab banjir ini. Karena banjir seperti ini sudah sering atau langganan di sini,” tuturnya.
BPBD Jombang pastikan tidak ada warga yang sampai mengungsi
Dikonfirmasi secara terpisah, Stevie Maria Supervisor BPBD Jombang memastikan adanya bencana banjir di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang tersebut.
“Iya benar, itu airnya datang dari sungai ngotok ring kanal. Karena hujan deras yang cukup lama, sehingga berdampak debit air sungai tinggi dan meluap ke permukaan warga tersebut,” katanya saat ditemui di halaman kantor BPBD Jombang.
Pihaknya memastikan bahwa debit air yang mengalir hingga banjir di permukiman warga tersebut, tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Namun demikian, terdapat beberapa rumah warga yang ruangannya terendam dengan ketinggian air sekitar 10 hingga 20 cm.
“Sampai siang ini kondisi air di Desa Trawasan itu masih tinggi, tapi semoga saja tidak terjadi hujan lagi. Sehingga nantinya debit air bisa segera turun,” katanya.
Sementara itu pihaknya juga memastikan bahwa bencana banjir di Desa setempat, tidak sampai membuat warga harus mengungsi. Kendati demikian, ia juga telah menurunkan sejumlah team dari BPBD Jombang di lokasi kejadian.
“Tidak sampai ada warga yang mengungsi, jadi tidak sampai terlalu berdampak mengganggu aktivitas warga. Sudah ada dua personil yang disiagakan dari BPBD Jombang di lokasi kejadian,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat cukup terganggu aktivitas warga di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Tidak banyak warga setempat harus melintas jalan desa setempat dengan memingkis pakaiannya, agar tak terkena air hingga basah.
Sejumlah kendaraan motor yang melintas, harus melaju dengan gigi satu dan terpantau pelan-pelan. Karena selain untuk mengantisipasi mogok, juga menjaga agar tidak terjadi cepritan air banjir ke warga yang melintas di sampingnya.
Sementara itu terdapat anak-anak muda yang menjadikan kondisi air setempat sebagai kolam. Mereka dengan asyik bersama temannya, mandi di sepanjang ruas jala sekitar 100 meteran tersebut. Pantauan di lokasi, kondisi air masih dengan ketinggian perut orang dewasa.