Ringincontong.com – Akses jalan raya Kecamatan Mojoagung-Wonosalam terpantau mengalami kerusakan cukup parah. Berada di jalan penghubung antar kecamatan ini, terlihat bergelombang dan rusak berlubang dalam.
Fadli (71) salah satu warga setempat mengatakan bahwa kondisi kerusakan di sepanjang jalan setempat, sudah dinilai sejak 2 tahun silam. Menurutnya masih belum ada petugas yang mensurvei jalan hingga dilakukan perbaikan.
“Wes 2 tahunan jalan rusak ini mas. Yang disini belum diperbaiki, tapi di sebelah Utara sana sudah diperbaiki jalannya, akan tetapi cuma sedikit sekitar 75 meteran,” ujarnya kepada awak media pada Selasa (15/3/2022) siang.
Dari kondisi jalan yang rusak berlubang dan berlumpur itu, kata Fadli cukup dirasa membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas. Karena tak jarang juga menurutnya menemui pengendara motor yang alami kecelakaan.
“Soalnya jarang ada celah jalan yang bagus di sini, rata-rata rusak berlubang mas. Jadi bagi orang yang gak tau lewat di sini itu, kalau tidak hati-hati ya jatuh tergelincir,” jelasnya saat ditemui di lokasi.
Sementara itu pihaknya berupaya agar pemerintah segera melakukan perbaikan. Karena selain kondisi jalan yang rusak, juga tidak ada penerang lampu jalan ketika malam hari.
“Ya harapannya bagaimana cepat diperbaiki gitu mas, karena sangat bahaya juga kalau pas kondisinya hujan. Apalagi pas malam hari itu, tidak ada lampunya di jalan raya ini,” imbuhnya memungkasi.
Di tempat yang sama, Hendriko warga asal Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang mengatakan bahwa ruas jalan yang mengalami kerusakan setempat sepanjang 1 kilometer an. Diakui juga bahwa diketahui belum dilakukan perbaikan selama 2 tahun silam lamanya.
“Sepanjang kurang lebih 1 kilometer an mas, jalan yang rusak di sini. Ya sudah dari 2 tahun yang lalu tetap begini (tidak diperbaiki). Kalau jalan ini merupakan jalan satu-satunya mas, ya jalan utama gitu. Kalau orang yang gak mau lewat jalan sini, ada jalan satunya tapi jauh mas,” katanya.
Mengetahui kondisi jalan rusak setempat ketika musim penghujan, laki-laki berusia 20 tahun ini mengaku berlumpur dan banyak jalan rusak yang berlubang tertutup genangan air sisa hujan.
“Ya kalau pas hujan itu tambah parah malahan mas, soalnya jalan rusak ini banyak yang berlubang. Jadi tertutup air sampai sebagian berlumpur dan licin,” cetusnya saat ditemui di jalan setempat.
Melintas di jalan setempat sekira pukul 12.00 WIB itu, Hendriko mengaku melakukan perjalanan dari rumahnya ke sebuah toko yang terletak tidak jauh dari lokasi setempat. Dengan mengendarai kendaraan motornya, melintas di atas jalan raya setempat cukup dinilai sedikit menakutkan.
“Ya kalau terlalu cepat, takut tergelincir dan jatuh. Takut ban bocor juga kalau kena batu-batu yang tajam atau jeglongan ini. Jadi ya memang harus hati-hati dengan pelan-pelan memilih jalan yang kondisinya lumayan tidak parah kerusakannya,” tuturnya.
Pihaknya juga berupaya agar kondisi jalan setempat bisa segera dilakukan perbaikan atau ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Karena menurutnya juga dirasa kondisi jalan setempat cukup membahayakan, jika terus dibiarkan.
“Kalau dibiarkan di musim hujan kaya gini, kan pasti tambah rusak nanti jalannya. Jadi harapannya semoga ada perbaikan yang maksimal lah dari pemerintah,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Jombang Agung Setiaji masih belum bisa menjelaskan dengan kondisi jalan rusak dimaksud. Pihaknya mengaku belum bisa dikonfirmasi, dikarenakan mengatakan masih sibuk menghadiri sebuah acara di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
“Saya ada kegiatan di wonosalam, maaf ya,” jelas singkat Agung Setiaji saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lokasi, ruas jalan penghubung Kecamatan Mojoagung-Wonosalam itu terpantau rusak parah. Tak sedikit ruas jalan sepanjang 1 kilometer ini, terdapat jeglongan dalam dan sebagian masih tergenang air sisa hujan hingga berlumpur.
Sejumlah pengendara motor yang melintas di jalan ini, terpantau sangat pelan dan berhati-hati. Dengan memainkan setir kendaraan motor, sejumlah pengendara terlihat harus mencari celah jalan yang kerusakannya tidak parah, meski harus lika-liku.
Disamping itu, bagi pengendara motor yang melintas di jalan rusak berlumpur tergenang air hujan, harus mengangkat pakaian atau ke-dua kakinya agar tak terkena cipratan air kotor berwarna coklat di jalan dimaksud.