Gus Kikin Mengenang Cerita Bersama Nyai Lily Wahid Usai Mengantar Ketempat Peristirahatan

foto : Tempat Peristirahatan Ibu Nyai Hj Lily Khodijah Wahid di makam keluarga besar pondok pesantren Tebuireng Jombang (10/5/2022).
foto : Tempat Peristirahatan Ibu Nyai Hj Lily Khodijah Wahid di makam keluarga besar pondok pesantren Tebuireng Jombang (10/5/2022).

Ringincontong.com – Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz mengenang dan menceritakan dirinya bersama Almarhumah Ibu Nyai Hj Lily Khodijah Wahid saat masih hidup.

KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang kerap disapa Gus Kikin terlihat sangat bersedih atas kepergian Nyai Lily Wahid, terlihat binaran mata yang hendak menetaskan air mata sembari menceritakan sosok adik Gus Dur yang sudah meninggal dunia saat ini.

“Hari ini kita mengantarkan seseorang yang begitu dekat, seseorang yang begitu peduli dengan hubungan silaturrahmi, seseorang yang begitu gigih dalam memperjuangkan perjuangan dan banyak hal yang di lakukan demi temannya demi kerabatnya, seseorang yang tidak pernah berbelit dalam membantu seseorang,” ujar Gus Kikin (10/5/2022) sore.

Luka yang mendalam sangat dirasakan oleh keluarga besar pondok pesantren Tebuireng termasuk Gus Kikin. Dengan berkali-kali mengatakan “Saya merasa kehilangan,”.

Semasa hidup Nyai Lily Wahid, Gus Kikin banyak menghabiskan waktu bersama dengannya, yakni bercengkrama dan saling tukar pikiran termasuk tentang masa depan pondok pesantren Tebuireng.

“Banyak hal yang kita lalui bersama, beliau sering sholat rutin di tebuireng dan kita biasa bercengkrama, dan bagaimana tebuireng kedepan, banyak ide dan banyak hal yang saya pelajari,” tuturnya.

Namun sore ini, keluarga besar pondok pesantren Tebuireng mengantarkan Nyai Lily Wahid ke tempat pemakaman, dengan besar hati mengikhlaskan kepergian Hj Lily Wahid.

“Saya merasa kehilangan betul, kami semua pondok pesantren Tebuireng dan dzuriah KH Hasyim Asy’ari mengantarkan beliau, saya merasa selama berkomunikasi dengan beliau dulu sangatlah berkesan dan tidak akan terlupakan,” tandas Gus Kikin dengan nada lirih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *