Ringincontong.com – Kamis, 22 September 2022 bertempat di Pondok Pesantren At Tilawatil Qur’an Pedes Sukorejo Perak Jombang. KH. Abdul Haris, selaku wakil keluarga menyampaikan bahwa Mbah KH. Mansyur Munawir meniko tiang istiqomah, oeripe ora pingin di elem wong lan ora loro ati di hina wong. Semoga kita keluarga dan para santri nya, bisa meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Prof. Dr. KH. Maschan Moesa mantan Ketua PWNU Jatim yang juga hadir dalam peringatan haul kali ini mengawali ngajinya dengan berdoa agar kita semua diberikan kesehatan dan dilanjutkan dengan melantunkan syiir gundul gundul pacul yang diciptakan oleh Sunan Kalijogo, Gundul pacul yoiku ojo sampek barang papat iki ucul teko sirahe menungso, opo ae iku : Mata yang tidak ingat kepada Allah, Hidung belang, Lisan sing gak kejogo lan kuping sing gak iso nyaring informasi. Pacul iku intine nang pegangane yoiku dorang , tegese dudohno marang gusti Alloh. Beliau juga menyampaikan bahwa kata Syifa’ dalam Al-Quran itu diulang beberapa kali, kata ini memiliki arti obat. Yang disebut obat itu ada dua, yaitu membaca Al Qur’an dan minum madu.

Musibah terbesar dalam hidup manusia itu ada 2, yaitu : Syu’ul Khotimah lan Wong salah sing gak gelem taubat. KH. Ali Manchan Musa mendapat Ijazah saking Mbah KH. Hamid Pasuruan “Wong nek gak pingin syu’ul khotimah, ojo sampek wani ambek wong tuwo. Wong nek pingin husnul khotimah, ojo lali sakben mari sholat lima waktu gelem dungakno wong tuwone kelawan doa “Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.” Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”
Haul adalah juga termasuk berbakti kepada orang tua (birrul walidaini). Wong tuo iku sopo, zho iku man waladaka ( wong sing ngelahirno), lan man al ‘almaka (wong sing ngulangi), lan man zauwajaka (wong sing nikahno).
Bupati Jombang Bu Nyai Hi. Munjidah Wahab yang juga hadir dalam haul kali ini, mewakili pemerintah kabupaten Jombang menyampaikan pentingnya meneladani dan melanjutkan ilmu yang sudah diajarkan oleh KH. Mansyur Munawir, terutama kepada keluarga dan para santrinya.
KH. Mansyur Munawir lahir di Pedes Perak Jombang, beliau adalah putra pertama dari KH. Munawir Pedes Perak Jombang. Beliau dimakamkan di area komplek Pondok Pesantren At Tilawatil Qur’an. Gus Salim selaku putra pertama dari KH. Mansyur Munawir menyampaikan matur nuwun sanget dateng sedoyo pihak engkang sampun hadir lan membantu terlaksananya kegiatan haul, beliau juga nyuwun ngapunten menawi wonten engkang kurang berkenan.
Dalam surat Al Anfal ayat 33, disebutkan inti untuk menghadapi kesulitan apapun dalam kehidupan adalah memperbanyak membaca sholawat dan istighfar. diakhir pengajiannya KH. Maschan Moesa memberikan ijazah amalan yang diterimanya langsung dari KH. As’ad syamsul Arifin Situbondo, kalau pingin semua hajatmu terkabul , dalam posisi setelah sholat sebelum berubah posisi duduk untuk membaca sholawat 100 kali baru dilanjutkan membaca istighfar. (albirky)