Ringincontong.com – Lonjakan kasus covid-19 di kabupaten Jombang semakin meningkat, di ambil dari data terakhir sebanyak 134 yang sedang di rawat dan 277 pasien isolasi.
Penampungan pasien-pasien tersebut di tempatkan di 14 titik puskesmas yang ada di Kabupaten Jombang untuk di fungsikan sebagai ruang isolasi terpusat (Isoter).
“Sebanyak 14 Puskesmas yang difungsikan sebagai tempat isoter bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau kasus Covid-19 berkatagori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan untuk pasien Covid-19 katagori sedang dan berat harus tetap dirawat di rumah sakit,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho pada (15/2/2022).
Budi Nugroho mengatakan, kecenderungan naiknya kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini berbeda dengan kasus Covid-19 varian Delta yang terjadi tahun 2021 yang lalu.
“Varian Omicron ini memang penularannya sangat cepat. Tapi untuk tingkat keparahan si penderita itu nggak, sehingga Isoter yang kami siapkan ada di Puskesmas,” ujarnya.
Meski telah disiapkan 14 Puskesmas untuk Isoter kasus Covid-19 berkatagori ringan, namun hingga saat ini menurut dia, masih belum ada satupun pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Puskesmas-Puskesmas tersebut.
“Ya (masih kosong), karena memang belum dikatagorikan harus masuk ke sana,” jelasnya.
Sementara itu menurut penjelasan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ploso, Jombang, Achmad Iskandar Dzulqornain, terdapat 12 orang pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ploso, Jombang.
“Jadi ada 9 yang lama, kemudian masuk tiga yang baru berarti kan 12. Cuma saya belum update sorenya ada yang pulang atau masuk lagi nggak,” kata Achmad Iskandar.
“Jadi mulai November (2021) kita tidak punya pasien Covid-19 sama sekali, Desember (2021) juga nggak ada, Januari (2022) nggak ada, nah baru Januari (2022) akhir saat itu masuk 1, kemudian berikutnya tambah lagi 1, dan terakhir-terakhir ini wet wet wet (naik),” ungkapnya.
Kata dia, sebagian besar pasien Covid-19 tersebut saat awal masuk ke rumah sakit bukan karena keluhan Covid-19, dan rata-rata mereka diketahui positif Covid-19 setelah menjalani screening.
“Nemunya rata-rata dari situ. Jadi orang bersalin, setelah di screening ternyata positif, otomatis harus dilayani sebagai pasien Covid-19,” terang dia. Dulu kita menyiapkan 58 (bed), sekarang kita siapkan 36, itu 2 lantai, masih 1 lantai, lantai 2 belum dipakai,” pungkasnya.