Ringincontong.com – Menurut salah satu tokoh agama di Desa Jogoroto,mengungkapkan tradisi Megengan lahir ketika masa kerajaan Islam Demak sekitar tahun 1.500 Masehi. Kala itu tradisi ini berupa kenduri atau’ selametan’.
Kenduri sudah menjadi tradisi di Jawa jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia. Namun dalam Megengan, selamatan juga dibarengi dengan kegiatan doa bersama. Sehingga Megengan merupakan salah satu wujud konkret akulturasi antara budaya Jawa dengan ajaran agama Islam.
“Tradisi ini ada di Pulau Jawa, hanya saja namanya yang berbeda. Bagi masyarakat Jawa Timur disebut Megengan, kalau Jawa Tengah Nyadran,” jelas KH Na’imul Umam. Pada Kamis (31/3/2022).
Megengan, kata pria Alumni Pondok Pesantren Kudus Jawa Tengah merupakan bentuk kegiatan mendoakan keluarga dan nenek moyang yang sudah meninggal. Kata Megengan berasa dari Megeng, yang artinya menahan.
Adapun maksud dari tradisi ini adalah menjelang bulan Ramadhan yang mengharuskan kita menahan segala hawa nafsu. Megengan biasanya dilakukan pada minggu terakhir bulan Sya’ban menjelang bulan Ramadhan.
“Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, sehingga kedatangannya selalu disambut dengan suka cita. Megengan selain sebagai wujud syukur, juga sebagai bentuk penyucian menyambut datangnya bulan Ramadhan,” paparnya.
Awalnya Megengan dilakukan di tiap-tiap rumah penduduk dengan makan bersama. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini telah mengalami pergeseran. Kini Megengan dilakukan dengan menghantarkan makanan ke rumah-rumah tetangga ataupun ke Mushollah.
Dalam tradisi Megengan ada makanan yang tak pernah ketinggalan dihidangkan, yaitu kue Apem. Menurut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Apem berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu afwan yang berarti ampunan atau maaf.
“Dulu Apem menjadi makanan elit kerajaan. Dan kini kue berbahan dasar tepung beras ini menjadi kue wajib dalam penyelenggaraan Megengan,”
“Kue Apem menjadi simbol untuk memohon ampun kepada Allah swt atas segala perbuatan yang telah kita lakukan selama setahun lalu,” pungkasnya.