Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Jombang Gelar Rakor Satgas

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang terus berupaya memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya melalui serangkaian langkah strategis. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah menggelar Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Paparan Hasil Penyusunan Peta Daerah Rawan Pangan pada Selasa (21/01/2025) pagi di ruang rapat Swagata, Pendopo Kabupaten Jombang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang ini bertujuan untuk menyinergikan upaya lintas sektor dan mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan terhadap kerawanan pangan.

Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Pj Bupati Jombang Dr Drs Teguh Narutomo M.M dihadiri oleh Asisten, Staf Ahli, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Jombang 
serta menghadirkan narasumber ahli peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Prof Dr. Teti Estiasih S.Tp, M.P dari Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang serta dari Bulog.

Agenda utama rapat adalah membahas langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, distribusi, dan stabilitas harga bahan pokok, serta mengantisipasi potensi kerawanan pangan. Paparan hasil penyusunan peta daerah rawan pangan menjadi fokus utama. Penyusunan peta daerah rawan pangan ini sangat krusial karena memberikan informasi yang akurat dan berbasis data untuk pengambilan keputusan yang tepat. Dengan adanya peta ini, Pemkab Jombang dapat mengidentifikasi wilayah-wilayah yang membutuhkan intervensi dan bantuan secara lebih tepat sasaran. Faktor-faktor seperti kemiskinan, aksesibilitas terhadap pangan, ketersediaan infrastruktur, dan kondisi lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam pemetaan.

“Selain paparan peta, rapat koordinasi juga membahas evaluasi program-program ketahanan pangan yang telah berjalan, serta merencanakan program-program ke depan. Diskusi interaktif antar peserta menghasilkan berbagai masukan dan rekomendasi kebijakan untuk penguatan ketahanan pangan dan penanganan kerawanan pangan di Jombang”, tutur Pj Bupati Jombang.

“Filosofi Satgas Ketahanan Pangan bukan hanya sebagai forum rapat, tetapi sebagai wadah untuk bekerja, berkolaborasi, dan mencapai target bersama. Oleh karena itu, pembagian tugas yang detail, alokasi anggaran yang jelas, serta database terpadu untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok secara real-time menjadi krusial. Selain itu, implementasi program makan bergizi gratis juga harus didukung oleh ketersediaan bahan pangan yang memadai, dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Dengan demikian, diharapkan setiap anggota Satgas memahami perannya masing-masing dan berkontribusi secara efektif dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Jombang”, tandas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Jombang dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan adanya koordinasi yang baik dan informasi yang akurat, diharapkan Jombang dapat meminimalisir potensi kerawanan pangan dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan pangan yang terjamin”, pungkas Pj Bupati Jombang.

Hasil Penelitian Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sebanyak 84,97% Desa di Kabupaten Jombang telah berstatus Tahan Pangan, dan secara umum Kabupaten Jombang dikategorikan Sangat Tahan Pangan. Capaian ini merupakan bukti nyata efektivitas program-program yang telah diimplementasikan. (Humas Pemkab Jombang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *