Asy’ariy
(PM LP Ma’arif Jombang)
Gerakan kesetaraan gender bergaung keras sejak dua dekade terakhir. Banyak peran penting perempuan di segala bidang termasuk Posisi perempuan menjadi sentral dalam peradaban umat manusia. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan Perempuan di era 4.0. Perempuan memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan laki-laki. Ada jargon runtuhnya sebuah Negeri tergantung perempuan nya. Maju mundurnya generasi tergantung perempuan. Maksudnya seorang ibu yang mampu menjadi Madrasah pertama yang baik bagi anak-anaknya tanpa mengabaikan peran laki-laki/suami. Agama menempatkan posisi perempuan secara terhormat. Tentu dengan pikiran jernih dalam memahaminya. Seorang perempuan bisa menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya tapi belum tentu seorang laki-laki mampu berperan seperti itu
Andai Kartini tidak menulis buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” bisa jadi tidak ada Hari Kartini, sebuah momen peringatan perjuangan seorang perempuan dalam mendapatkan hak dasarnya bagi kaumnya. Bisa jadi tidak terdengar adanya perjuangan itu karena tidak ada bukti otentik dan bisa jadi nama Kartini hanyalah nama seorang perempuan anak bupati Jepara. Kartini yg juga ‘santriwati” Kiai Sholeh Darat dalam belajar agama bisa disebut saudara seperguruan dua Tokoh Besar, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asyari (pendiri NU) yg juga belajar ilmu agama lslam pada Kiai Sholeh Darat. Terpenting dari kisah hidup dan perjuangan Kartini di kemudian hari memberi warna tersendiri bagi bangsa ini.
“Habis Gelap Terbitlah Terang” menjadi bukti otentik bagi perjuangan seorang Kartini. Buku Itu adalah sebuah jejak yang menginspirasi bagi kaum perempuan dimanapun pada zaman sekarang. Perempuan manapun bisa meninggalkan sejarah bagi masa depan. Setidaknya bagi anak-anaknya. Tokoh-tokoh besar semacam Gus Dur, Gus Mus, Habibi, dan lainnya adalah buah didikan seorang perempuan yaitu ibu. Polesan seorang ibu sebagai Madrasah pertama bagi anak-anaknya menentukan masa depan sebuah bangsa. Dalam agama perempuan ditempatkan pada posisi istimewa.. Tidak kurang dalam Al Quran, perempuan dipakai sebagai nama sebuah surat, yaitu ANNISA. Banyak tokoh perempuan hebat yang menopang perjuangan Islam. Khajidah Al Qubro, Fatimah Azzahra, ummul mukminin Aisyah adalah contohnya.
Seorang perempuan adalah ibu bagi semua manusia. Jejak langkahnya tak terlihat tapi terasa dan nyata hasilnya. Karya hebat perempuan adalah melahirkan orang-orang hebat dari masa ke masa. Perjuangan masa kini perempuan tidak hanya sebagai seorang ibu dan seorang istri tapi seorang yg mampu berkarir setara dengan laki-laki di segala bidang. Seorang perempuan sholihah lebih mahal nilainya dibandingkan dunia seisinya. Tanpa seorang perempuan dunia sepi dan tiada kehidupan. Kesuksesan seorang laki-laki karena ada dua perempuan hebat dibelakangnya, seorang ibu dan seorang istri.
Semangat Kartini’ adalah perubahan menuju lebih baik. Tersurat untuk kaumnya tapi tersirat untuk bangsa dan negara. Habis gelap terbitlah terang (min adzulumati ilannur) adalah bentuk perjuangannya yang tertuang dalam tulisannya. Semangat dan peran perempuan yang diinisiasi gagasan dan jejak perjuangan Kartini tidak menggantikan peran laki-laki tapi berkarya untuk kebaikan bangsa dan negara setidaknya untuk kebaikan perempuan dan generasi selanjutnya.
Istilah kekinian terkait perempuan menjadi ikonik menunjukkan betapa hebatnya perempuan. “Emak-emak semakin di depan, ras terkuat di muka bumi, makhluk tidak bisa salah” dan masih banyak lainnya memberi gambaran betapa perempuan semakin menguat peran formal, informal, dan sosial. Peran dan peluang dalam era gen Z n gen Alpha bisa menunjukkan peran perempuan. Media sosial semacam tiktok, FB, IG banyak diisi atau berisi postingan perempuan. Memang belum ada penelitian resmi namun bisa dilihat begitu banyak LIKE dan Komentar bila yang posting atau pengunggah adalah perempuan terlebih perempuan muda. Tentu ini bukan kesimpulan namun bisa jadi bahan untuk membuktikan bahwa dominasi peran perempuan tidak kalah dengan laki-laki bahkan mungkin lebih dominan.
Kartini adalah contoh kecil dari kisah inspiratif seorang perempuan dan jejak langkahnya dalam sejarah manusia lndonesia. Selain Dewi Sartika, Cut Nya Dien,dan masih banyak lagi lainnya perempuan hebat pada era modern. Baiknya perempuan baik pula masa depan bangsa ini, sebaliknya rusaknya kaum ini rusak pula bangsa. Beruntung kita memiliki perempuan-perempuan hebat dari masa ke masa. Bagi laki-laki perempuan hebat juga ada disekitarnya, yaitu ibu yang melahirkan dan seorang istri yang mendampingi dan mendukung suami. Berbahagialah wahai para lelaki.
Wallahu alam bissawab
Selamat Hari Kartini
Kota Santri
21042025
Kang Asy’ariy