Konsulat Jenderal Amerika Apresiasi Kiprah Klenteng Gudo Dalam Merawat Keberagaman

Kunjungan Konsulat Amerika ke Klenteng Gudo Jombang.

Iya, klenteng Gudo ini begitu dekat dengan rakyat sekitar, kebanyakan Muslim-Jawa. Pagar yang tinggi akan membuat klenteng ini berjarak dengan mereka. Dari dulu ya seperti ini

RINGINCONTONG.COM, Jombang – Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Clint Shoemake, apresiasi kiprah Klenteng Hong San Kion Gudo dalam merawat keberagaman.

Selain mengunjungi Klenteng Hong San Kion dan Museum Potehi Gudo pda Kamis (22/12/2022) Clint datang bersama salah satu stafnya. Awal kedatangannya, dibuat terkejut dengan pagar klenteng yang begitu rendah. Tidak seperti bangunan suci lain yang biasanya berpagar tinggi.

Bupati Jombang Menghadiri PKD GP Ansor Perak Yang Peduli Lingkungan

Media Sosial Jadi Lembah Karya Muda Mudi Jombang

“Iya, klenteng Gudo ini begitu dekat dengan rakyat sekitar, kebanyakan Muslim-Jawa. Pagar yang tinggi akan membuat klenteng ini berjarak dengan mereka. Dari dulu ya seperti ini,” ucap Toni Harsono, yang akrab disapa Toni Potehi.

Lebih lanjut, Clint sendiri mengaku telah lama mendengar keberadaan klenteng Gudo. Termasuk kiprahnya dalam merawat keberagaman budaya dan agama. Hal itulah yang menarik minatnya untuk mengenal lebih dekat.

Selain itu, kunjungan kali ini diharapkan akan semakin melengkapi pengetahuannya terkait Jombang secara lebih khusus dan Jawa Timur secara lebih luas.

Clint pun berharap, kerjasama yang selama ini telah berjalan baik antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dapat terus dipertahankan. “Beberapa program yang telah ada di Kedutaan Amerika Serikat bisa menjadi awal yang bagus kedepannya,” katanya dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan.

Sementara itu, K.H. Suudi Yatmo, ketua Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ) juga mengamini ucapan Clint seputar keterlibatan klenteng dalam upaya mempromosikan kehidupan multikultural di Jombang. Baginya, cukup sering kegiatan lintas agama dan etnis berlangsung di klenteng Gudo.

“Perayaan Haul Gus Dur, acara sahur keliling bu Sinta Nuriyah Wahid serta penguatan kapasitas aktifis lintas agama sering dilakukan di sini. Klenteng terbuka untuk semuanya,” ujarnya.

Bonsai Kelapa Jadi Cuan Dari Tangan Pria Jombang ini

Mulai Januari, UMK Kabupaten Jombang Naik 7 Persen

Menurut tokoh NU ini, Gudo dikenal merupakan simbol pluralisme di Kabupaten Jombang selama ini. Selain ke klenteng, Clint juga diberi kesempatan mengunjungi museum wayang Potehi.

Letaknya yang tidak jauh dengan klenteng membuat Clint harus berjalan dan tidak perlu menaiki kendaraan. Setibanya sampai di museum Potehi, Clint terkagum dengan keindahan dan keunikan wayang Potehi. Ia berharap semua pihak ikut terlibat melestarikan budaya ini.

Gagasan itupun mendapat sambutan positif dari Pepeng Wirawan Putra, ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongho (PSMTI) Jawa Timur, yang hadir alam pertemuan tersebut. Baginya, wayang Potehi tidak lagi bisa diklaim sebagai hanya milik kelompok Tionghoa. “Kesenian ini telah menjadi milik bersama. Milik Indonesia,” ujar Pepeng.

Kunjungan ini berlangsung selama hampir tiga jam. Sebelum berpamitan, Clint diminta mencetak gambar telapak tangan untuk dipasang di dinding museum Potehi. Rombongan meninggalkan Gudo sekitar pukul 11.15 menuju Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *